Langsung ke konten utama

MAKALAH TENTANG ETIKA PERGAULAN REMAJA


Saya tidak perlu berbasa-basi menyampaikan pengantar yang ngalor sana ngalor sini. Langsung saja dibaca makalahnya dibawah ini, semoga bisa membantu teman-teman sekalian. 
Makalah

ETIKA PERGAULAN REMAJA
Diajukan untuk memenuhi  tugas materi: Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Bapak: Subairi., S. Pd. I





OLEH:
KHAIRUNNAS


MADRASAH ALIYAH AN-NAJAH I
Jl. Raya Kompleks PP. An-Najah I Karduluk Pragaan
Sumenep Jawa Timur 69465






BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak untuk menjadi dewasa yang ditandai dengan kebimbangan serta keguncangan emosi dalam hal mencari pegangan hidup, ilmu pengetahuan, masa depan, bahkan dalam hal pasangan. Masa remaja adalah masa dimana seseorang telah sampai pada masanya untuk berjuang menemukan jati diri yang sebenarnya, tanpa harus identik dengan orang lain. Karena, pada masa inilah seseorang akan mulai menunjukkan siapa dirinya kepada orang lain agar ia diakui atau sebagai penegasan identitas diri.
Masa ini merupakan masa pertumbuhan dan juga pergantian fisik dari seseorang. Bukan hanya fisiknya saja yang berubah; suara, bentuk tubuh dan juga penampilannya akan ikut berubah. Suara yang awalnya nyaring kekanak-kanakan akan berubah menjadi besar seakan-akan sedang terkena flu, karena suaranya terdengar aneh.
Pada masa perkembangan ini, bimbingan serta didikan dari orang sekitar sangatlah diperlukan agar remaja itu tidak salah dalam melangkah dan bergaul dengan dunia luar. Remaja juga harus dibina bagaimana cara bertindak dan mengambil keputusan juga diperhatikan agar bisa berpikir lebih dewasa. Terutama dalam hal akhlak (moral), karena akhlak adalah titik utama dalam hal bergaul dengan masyarakat luas.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan masa remaja ?
2.      Bagaimana seharusnya para remaja beretika?
3.      Bimbingan semacam apa yang seharusnya orang tua lakukan ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MASA REMAJA
Masa remaja merupakan masa dimana seseorang tengah mencari dan memperkenalkan identitas diri atau status sosial yang ada pada dirinya. Status sosial ini bisa diartikan sebagai kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang meliputi keseluruhan posisi sosial dari yang terendah sampai teratas.[1] Pada masa ini, seseorang akan mengalami masa pubertas yang ditandai dengan tumbuhnya jerawat, perubahan pada postur tubuh menjadi tinggi dan besar karena telah menjadi seorang remaja.
Perubahan biologis yang terjadi pada anak laki-laki yaitu dengan tumbuhnya bulu kumis, jenggot, perubahan bentuk bahu yang semakin bidang, dan otot-ototnya mulai berkembang sehingga tampak gagah. Masa pubertas pada anak laki-laki juga ditandai dengan dialaminya mimpi indah atau keluarnya sperma.
Adapun perubahan biologis dari anak perempuan adalah dengan mengalami menstruasi (haid). Pada tingkat ini, anak perempuan tersebut mulai terlihat cantik, menarik, dan mulai mengembangkan bahasa isyarat yang dapat menarik lawan jenisnya dengan berhias, berpakaian rapi dan indah sebagai daya pikat.[2]
Pada hakikatnya, masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Sehingga, pada masa inilah seseorang akan sibuk berjuang mencari jati dirinya, mencari tahu apa yang sebenarnya ada pada dirinya, mencari tahu apa yang harus dan akan dia lakukan, menemukan kelebihan dan kekurangan, dan mempersiapkan diri atas semua yang akan dia hadapi pada saat dewasa nanti.
Dalam proses pencarian jati diri ini, motivasi dan bimbingan dari orang disekelilingnya sangatlah diperlukan. Motivasi agar tidak menyerah dalam proses pencarian jati dirinya, terus menggali potensi diri dan meningkatkan kreatifitas. Bimbingan agar dalam proses pencariannya tidak salah mengambil jalan, tetap dalam koridor ajaran Islam dan tidak menyalahi norma yang ada.



B.     AKHLAK DALAM PERGAULAN REMAJA
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur manusia dalam segala aspeknya. Ajaran Islam tidak hanya mengatur hubungan vertikal manusia kepada Tuhannya, namun juga mengajarkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Karena itulah, Islam mengajarkan kepada manusia bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat, bersosial, dan mengabdi kepada sang Pencipta yang kemudian disebut dengan istilah adab (akhlak).
Akhlak ialah sikap yang digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan dari manusia baik kepada Tuhan maupun kepadanya sesama manusianya.[3]
Dalam bahasa Indonesia, akhlak ini lebih dikenal dengan istilah etika atau moral yang merupakan faktor utama dalam pergaulan dimasyarakat. Hal yang pertama kali dinilai saat sedang berinteraksi atau bergaul dengan masyarakat tentunya adalah akhlak. Jika akhlaknya baik dalam interaksinya, tentu masyarakat atau orang lain disekelilingnya juga akan merespon baik terhadap apa yang telah seseorang itu lakukan.
Dalam pergaulan sehari-hari ditengah masyarakat, terutama para remaja harus memiliki pegangan atau prinsip yang harus dikembangkan:
1.      Mampu mengontrol dan membawa diri dalam segala situasi;
2.      Mencari teman yang baik yang mampu memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi diri;
3.      Bertanggung jawab atas semua tugas yang diemban sebagai bekal untuk masa depan;
4.      Mengembangkan kemampuan diri demi mencapai prestasi yang gemilang;
5.      Tidak murah larut dalam kesenangan dan pergaulan bebas karena hal tersebut menyebabkan menurunnya kemampuan dan menghancurkan masa depan.[4]
Secara faktual harus diakui bahwa dalam kehidupan remaja terdapat beberapa hal khusus yang perlu mendapat perhatian, disamping ketentuan umum tentang hubungan bermasyarakat. Beberapa hal khusus tersebut antara lain tentang mengucapkan dan menjawab salam, berjabat tangan, khalwat, serta mencari teman yang baik.
1.      Mengucapkan dan menjawab salam. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk membiasakan diri mengucapkan salam apabila bertemu dengan sesama muslimnya;
2.      Berjabat tangan. Dianjurkan guna menguatkan tali silaturrahim antar sesama muslim;
3.      Khalwat (berdua-duaan antara pria dan wanita). Rasulullah melarang pria dan wanita yang bukan mahram berdua-duaan ditempat sepi tanpa ditemani orang ketiga;
4.      Mencari teman yang baik. mencari teman yang baik adalah suatu keharusan bagi remaja, karena teman secara tidak langsung dapat mempengaruhi karakter seseorang.
Pergaulan sesama Muslim banyak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW., dengan para sahabatnya. Salah satunya diterangkan dalam hadits:

خَمْسٌ مِنْ حَقِّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ رَدُّالتَّحِيَّةِ وَاِجَابَةِ الدَعْوَةِ وَشُهُوْدُالْجَنَازَةِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ اِذَاحَمِدَاللهَ. رواه ابن ماجه
Ada lima macam kewajiban orang Islam terhadap orang Islam lainnya, yaitu membalas salam, memenuhi undangan, melayat jenazah, menjenguk orang sakit, dan berdoa bagi orang yang bersin apabila memuji Allah (membaca hamdalah). (H.R. Ibnu Majah no. 1425)
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah tersebut menerangkan bahwa terdapat lima kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya. yaitu menjawab salam, memenuhi undangan, menyaksikan dan mengantarkan jenazah saudaranya sampai keliang lahat, menjenguk saudaranya yang sedang sakit, dan mendoakan saudaranya yang bersin.[5]
C.    MEMBINA AKHLAK REMAJA
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha orang-orang bertakwa. Dengan akhlak yang baik, pelakunya akan terangkat kederajat tertinggi. Tidak amalan yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin dari pada akhlak yang baik.
Rasulullah SAW., menasihati seseorang yang meminta nasihat kepada beliau dengan nasihat, “Pergaulilah orang banyak dengan akhlak yang baik”.
Pada dasarnya remaja memerlukan adanya hubungan harmonis dengan sesama anggota keluarganya. Remaja juga memerlukan suasana demokratis, kritis, jujur, dan keterbukaan diantara anggota keluarganya. Dengan demikian, segala masalahnya dapat dikomunikasikan dengan baik, termasuk semua permasalahan yang mendasar, seperti bagaimana cara menanamkan akidah kepada dirinya.[6]
Gaya dan perilaku anak bergantung pada keharmonisan pimpinan dalam memberikan kasih sayang dan pengertian kepada anggota keluarga yang lain. Pimpinan (ayah dan ibu) merupakan tonggak atau contoh konkrit bagi anak sebagai pendidik pertama dan utama.
Pengarahan yang tepat adalah dengan mengikuti contoh konkrit lewat keteladanan Rasulullah SAW. Dengan dukungan orang tua dan pendidikan formal, diharapkan agar remaja tersebut mampu memperkuat dasar akidahnya sehingga dia akan siap terjun dalam pergaulan masyarakat dan bisa menjalankan tanggung jawabnya.[7]



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang mulai mencari tahu jadi dirinya. Pemikirannya mulai dewasa dan idealis namun masih cenderung kekanak-kanakan. Oleh karena itu, pada masa ini hendak diisi dengan hal-hal yang positif dan kreatif.
Pada hakikatnya remaja sedang sibuk berjuang menghadapi dunia luar dan lingkungan yang kurang serasi, kontradiksi serta penuh ketidakstabilan. Akibatnya, mereka akan mudah terpuruk, selalu merasa cemas, kebingungan, dan putus asa.
Akhlak tidak hanya difokuskan pada yang hubungan yang secara vertikal (kepada Tuhan) saja, namun juga diimbangi dengan hubungan horizontal (kepada sesama makhluk). Implementasi akhlak secara horizontal diterapkan dengan adanya hubungan atau interaksi dengan masyarakat luas dengan menjalankan tanggung jawab sebagaimana yang telah ia emban.
B.     SARAN
Remaja haruslah mewaspadai dan menjauhi perilaku negatif seperti keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas, bermalas-malasan dan suka menunda atau meringankan pekerjaan, ragu-ragu dan cenderung bimbang dalam menjalani kehidupan, sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri, dan lebih mementingkan bermain ataupun bersantai dari pada belajar.
Pada fase ini, bimbingan dari orang tua, lingkungan atau orang disekelilingnya sangatlah diperlukan agar remaja dalam pencarian jati dirinya tidak salah mengambil jalan.


DAFTAR PUSTAKA
*      Fauziyah. Lilis., Setyawan, Andi.  Kebenaran Al-Qur’an dan Hadits 3 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013
*      Indrawan. Kamus Ilmiyah Populer (Jombang: Lintas Media). 1999.
*      Rohman, Roli Abdul., Khamzah, M. Akidah dan Akhlak 2 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013.
*      Wulandari, Fitri. Sosiologi (Klaten: Viva Pakarindo). 2013.


[1] Fitri Wulandari, Sosiologi (Klaten: Viva Pakarindo). 2013, hal. 5.
[2] Roli Abdul Rohman., M. Khamzah, Akidah dan Akhlak 2 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013, hal. 121.
[3] Indrawan, Kamus Ilmiyah Populer (Jombang: Lintas Media). 1999, hal. 19.
[4] Roli Abdul Rohman., M. Khamzah, Akidah dan Akhlak 2 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013, hal. 123
[5] Lilis Fauziyah., Andi Setyawan, Kebenaran Al-Qur’an dan Hadits 3 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013, hal. 82
[6] Roli Abdul Rohman., M. Khamzah, Akidah dan Akhlak 2 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri). 2013, hal. 125
[7] Ibid...
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH TENTANG PANITERA

Assalamualaikum wr. wb. pada kesempatan kali ini saya kembali mengunggah makalah tentang kepaniteraan. saya teringat pada perjuangan saya dalam mencari referensi demi rampungnya makalah yang ditugaskan oleh dosn saya yang bernama Shohibul Arifin dalam materi Manajemen Kepaniteraan. Oleh karena rasa kasihan saya kepada adik-adik kelas saya, takutnya juga diberi tugas yang demikian maka saya bermaksud untuk mengunggah makalah hasil sususan saya sendiri dengan tujuan untuk menambah referensi. Mohon kepada adik-adik, pergunakanlah makalah ini sebagaimana menstinya, ambil pokok-pokoknya saja jangan langung di CoPast.   Makalah PANITERA MUDA Diajukan untuk memenuhi tugas materi: Manajemen Kepaniteraan Yang diampu oleh Bapak: Shahibul Arifin, S.HI., M.HI. KELOMPOK: III GHUFRON ILYASI KHAIRUNNAS PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH (INSTIKA) TAHUN AKADEMIK 2017-2018 BAB I PENDAHULUAN A. ...

MAKALAH TENTANG SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA KEPEMIMPINAN UTSMAN BIN AFFAN

Makalah PERADABAN ISLAM PADA MASA KHALIFAH USMAN BIN AFFAN Diajukan untuk memenuhi tugas m ateri: BAHASA INDONESIA Guru Pembimbing: Subairi., S. Pd. I OLEH : SHOFIATUL JANNAH KELAS : XI B (SEBELAS) MADRASAH ALIYAH AN-NAJAH I (MA. ANJAS) KARDULUK PRAGAAN SUMENEP JAWA TIMUR 69465 TAHUN PELAJARAN 201 7 -201 8   BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Setelah nabi Muhammad saw wafat ada beberapa khalifah yang menggantikan beliau menjadi pemimpin umat islam saat itu. Khalifah yang pertama yaitu Abu Bakar As-shiddiq, ke dua Umar bin Khattab, ketiga Usman bin Affan dan yang terakhir adalah Ali bin abi Thalib. Ketika mereka memerintah banyak sekali kemajuan-kemajuan yang mereka capai dan ada pula hambatan bagi mereka. Kemajuan-kemajuan yang mereka capai sangat beragam, baik dari segi pendidikan, perluasan wilayah, pembangunan, hingga pembukuan A l- Q ur ’ an. Namun, pada makalah ini kami mencoba lebih fokus ...